Ketika anda bertransaksi, ada 2 emosi yang harus ditaklukan, FEAR (ketakutan) dan GREED (keserakahan). Dalam intensitasnya masing-masing, setiap trader akan mengalami kedua emosi tersebut.
Trader yang cenderung berhati-hati dalam bertransaksi akan lebih banyak
dikuasai oleh FEAR/ketakutan. Banyak kesempatan yang hilang karena takut
kalah, banyak juga keuntungan yang tidak maksimal karena emosi tersebut
memaksa keluar dari posisi sebelum waktunya.
Trader yang ingin cepat mendapatkan keuntungan cenderung menjadi
SERAKAH, mengambil setiap kesempatan yang muncul, ingin mendapatkan
keuntungan yang lebih, dan menggunakan semua modalnya dalam sekali
transaksi.
Pergerakan harga di pasar valas sendiri dimotivasi oleh kedua emosi
tersebut, hanya trader yang bisa mengatasi kedua emosi itulah yang
mampu bertahan dan berhasil.
Ada beberapa sikap yang harus dimiliki untuk membantu mengatasi 2 emosi tersebut:
1. Tetapkan Tujuan Yang Masuk Akal.
hampir setiap buku yang mengisahkan pengalaman seorang trader yang
berhasil selalu menyampaikan bahwa kebberhasilan yang
dicapai didorong oleh tujuan yang mereka tetapkan. Tujuan
tersebut membantu mereka untuk menjadi fokus dan berhasil.
Seseorang akan bekerja secara efektif bila dia memiliki tujuan dalam
pikirannya, bahkan orang tersebut akan mencapai
taraf efektivitas kerja maksimal saat dia betul-betul
memahami tujuan pekerjaannya (dan keuntungan
untuk dirinya), demikianlah cara kerja pikiran anda.
Agar tujuan yang anda buat tidak terlalu membebani anda dan bisa dicapai, maka:
a. Tujuan harus realistis.
b. Tujuan harus dapat dicapai.
c. Tujuan harus dapat diukur.
2. Learning to love to take a loss.
Pepatah yang akan anda sering dengar dari sesama trader adalah "Belajar
untuk menerima kekalahan sebagai bagian dari permainan."
Dalam bisnis apapun ada waktunya anda rugi terlebih dahulu, yakni
waktu-waktu dimana usaha anda mungkin belum terlalu
dikenal, masih harus memberi diskon untuk menarik pelanggan, hal itu
sangat wajar dalam dunia bisnis.
Demikian juga dalam bisnis valas, ada saat dimana anda akan mengalami
kekalahan. Belajar untuk menerima kekalahan adalah salah
satu sikap yang harus dikembangkan oleh seorang trader yang
berhasil.
Jangan
pernah menyalahkan siapapun atau apapun, baik itu broker, sistem
trading dll.. Mulai belajar menerima tanggung jawab, sama seperti
anda menerima kemenangan dengan tangan terbuka.
Demikian juga saat anda menerima kekalahan dengan sikap
penuh tanggung jawab. Belajarlah dari kekalahan tersebut.
Cari tahu apa yang membuat anda bisa kalah dan
belajarlah darinya.
Seorang trader yang sukses masih harus menghadapi puluhan kali kerugiaan
dalam transaksinya, tetapi mereka memandang kerugian sebagai
bagian yang harus mereka terima yang sama dengan kemenangan.
Seorang trader yang sukses bukanlah seorang trader yang tidak pernah
kalah, tetapi seorang trader yang dapat meminimalkan resiko
kekalahan dan menaikkan tingkat kemenangan dengan
strategi yang benar. (Probabilitas kemenangannya lebih besar
dibandingkan kekalahannya.
3. Anda Layak Menerima Kemenangan Besar dan Cepat.
Ada banyak pemikiran yang salah yang anda terima dari orang tua/budaya,
bahkan lingkungan tempat anda bertumbuh besar. Banyak
diantara anda yang diajarkan bahwa untuk mendapatkan uang haruslah
bekerja keras. Semakin keras bekerja, semakin banyak anda
mendapatkan uang.
Kesadaraan demikian terbawa hingga kini dan ketika anda mulai
bertransaksi valas...bammm... transaksi anda menghasilkan
keuntungan $1000 dalam waktu kurang dari 5 menit. Ada
perasaan "tidak layak" untuk mendapatkan uang tersebut dalam
waktu secepat itu. Apa yang terjadi kemudian adalah hal yang tidak
dapat di duga. Anda mulai membiarkan keuntungan anda
berkurang hanya demi mengurangi rasa bersalah yang timbul akibat
kemenangan yang cepat tadi. Kemenangan besar yang
anda peroleh merupakan salah satu hasil kerja keras dan investasi anda.
Anda layak mendapatkan itu.
4. Aturan Bertransaksi.
Buat peraturan untuk anda sendiri, yakni peraturan yang timbul dari
kebiasaan baik yang anda pelajari selama bertransaksi.
Kebiasaan-kebiasaan yang anda sering lakukan dan biasanya membawa
keuntungan.
Beberapa contoh trading rules/ aturan transaksi yang bisa anda terapkan adalah:
a. Mulailah dengan doa atau sikap spiritual yang membuat anda rileks.
b. Jika target terpenuhi, berhentilah.
c. Banyak menbaca fundamental news untuk menambah wawasan.
d. Baca..baca..baca.. banyak buku, upgrade u knowledge.
e. Disiplin melakukan trading strategy yang anda ciptakan.
f. Olah raga.
g. Tidur cukup.
h. Buat prioritas.. Don't marry with U trade.
5. Membuat Stop Loss yang bijaksana.
Kemampuan anda untuk mengantisipasi dan mengawasi pergerakan harga
sangat terbatas (anda tidak mungkin online 24jam sehari). Menyadari
keterbatasan yang anda miliki dan mulai menggunakan Stop Loss adalah
sebuah langkah preventif yang sederhana dan sangat bijaksana.
Pasnglah stop loss berdasarkan beberapa ketentuan:
a. Maksimal stop loss adalah sebesar resiko transaksi yang anda tetapkan .
b. Stop Loss mengikuti besarnya channel (gunakan bolingger band)
c. Sesuaikan dengan time frame yang anda gunakan.
6. Being objective.
Menjadi objektif saat mengamati pasar sangatlah penting. Trader yang
objektif akan menerima setiap masukan dan menjadikannya bahan
pertimbangaan untuk mengambil posisi.
Mark Douglas, penulis buku "The Disciplined Trader", menuliskan 7
karakterisitik trader yang objektif. Berikut ketujuh karakteristiknya:
a. Tidak merasa ditekan.
b. Anda tidak merasa takut.
c. Anda tidak merasa ditolak.
d. Tidak ada benar dan salah.
e. Anda yakin dengan penilaian yang anda buat dan itulah yang anda kerjakan.
f. Anda dapat menganalisis pasar dengan perspektif seakan-akan dia tidak sedang mengambil suatu posisi.
g. Anda tidak berfokus pada uang , tetapi pada pergerakan harga.
7. Revenge Trading.
Jangan pernah transaksi dengan tujuan 'balas dendam'.
Dalam kondisi tersebut, emosi anda akan bergejolak. Anda marah, marah
pada pasar yang bergerak tidak sesuai dengan keinginan anda. marah atas
kecerobohan diri sendiri. Ketika kemarahan muncul, Anda mengambil
keputusan transaksi untuk mengganti kerugian yang terjadi. Dengan
begitu, keputusan tersebut biasanya tidak didasari atas pikiran yang
jernih dan benar (sehingga akhirnya anda pun rugi dalam transaksi
ini)..dan bola salju kekalahan itu terus bergerak kebawah, semakin besar
dan semakin menghabiskan modal anda.
Sumber:http://www.panduanmarketiva.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar